Di Indonesia banyak jenis obat pereda nyeri pasca operasi yang digunakan oleh rumah sakit setelah melakukan operasi, salah satunya adalah Tramadol. Obat ini memiliki efek agonis opioid dimana memiliki sifat yang sama dengan golongan narkotika, serta efek analgesiknya bekerja sentral. Kandungan obat ini terdiri dari dua isomer, salah satunya analgesic opiate. Senyawa inilah yang memiliki efek mirip morfin, dengan menghambat pengambilan kembali noradrenergic dan serotonin neurotransmission.
Obat ini banyak dipasarkan di Indonesia, mulai dari obat generik hingga obat patennya. Beberapa obat yang mengandung tramadol dijual bebas di apotik, sehingga masyarakat dapat membeli bebas tanpa memerlukan resep dokter. Akan tetapi, karena minimnya informasi dan pengetahuan banyak masyarakat yang menyalahgunakan obat ini sebagai rekreasional.
Banyak sekali kasus-kasus penyalahgunaan obat tramadol ini di Indonesia. Misalkan saja kasus yang terjadi di Pergudangan Parangloe Indah Kota Makassar, semua buruh yang bekerja kurang lebih mengkonsumsi tramadol semua, hingga beberapa sudah tidak bisa lepas lagi dari obat ini, jika mereka sehari tidak makan obat ini maka badan akan lemas dan tidak bertenaga.Kasus yang menyerang remaja juga cukup marak ditemukan.Kita ambil contohnya saja sebanyak 6 pelajar teler setelah mengonsumsi tramadol, kemudian dirungkus Polisi.Tidak hanya sebagai pemakai, di Sukabumi saja, Remaja mendominasi pelaku pengedar tramadol-hexymer.Selain itu, kasus yang berujung kematian akibat penyalahgunaan obat-obatan tramadol ini sering kita dengar, seperti remaja asal Woro meninggal, akibat mengonsumsi tramadol.
Dampak Positif Penggunaan Tramadol
Adapun dampak positif penggunaan obat-obatan tramadol, khususnya bagi Kesehatan adalah sebagai berikut :
Tramadol adalah obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, seperti nyeri pasca-operasi.
Obat ini tidak ditujukan untuk digunakan terus menerus dan bukan untuk meredakan nyeri ringan. Obat ini hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter.Tramadol termasuk dalam golongan opioid. Obat ini bekerja di sistem saraf pusat dengan menghambat penghantaran sinyal rasa nyeri ke otak. Cara kerja ini akan memengaruhi respon tubuh terhadap rasa sakit.
Dampak Negative Penggunaan Tramadol
Adapun dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan tramadol, khususnya bagi kesehatan adalah sebagai berikut :
Efek samping tramadol yang umum dialami pasien.
Efek samping dibawah ini biasanya bisa segera hilang setelah beberapa hari atau satu hingga dua minggu.Beberapa efek samping tramadol yang umum dirasakan oleh pasien, adalah :
Pusing.
Sakit kepala
Mengantuk.
Mual dan mentah.
Sembelit.
Tubuh kekurangan energi.
Tubuh berkeringat.
Mulut kering.
Efek samping tramadol yang sifatnya serius.
Sindrom serotonim, adalah kumpulan gejala yang terjadi akibat kadar neurotransmitter serotonin yang terlalu tinggi. Peningkatan serotonin dapat menyebabkan gejala berupa :
Detak jantung cepat.
Tekanan darah tinggi.
Suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya.
Respons refleks tubuh yang lebih kuat dari biasanya.
Menurunya kemampuan koordinasi atau control Gerakan.
Mual dan muntah.
Diare.
Agitasi.(mudah marah dan gelisah)
Halusinasi, yaitu melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata,
Koma.
Gangguan pernapasan yang serius.
Tramadol dapat memicu efek samping berupa gangguan pernapasan yang serius,Gangguan pernapasan sebagai efek samping tramadol termasuk :
Laju pernapasan menjadi lambat.
Pernapasan dangkal,
Pingsan, pusing, dan kebingungan.
Insufisiensi adrenal dan defisiensi androgen
Tramadol juga dapat menimbulkan masalah hormone berupa insufisiensi adrenal dan defisiensi androgen. Insufisiensi adrenal terjadi jika kelenjar adrenal melepaskan terlalu sediki hormone kortisol dan aldosterone. Sementara itu, defisiensi androgen terjadi jika tubuh melepaskan terlalu sedikit hormon pria terutama testosteron.