Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi
matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi
matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau
disebut rotasi bumi. Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari
adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika
melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50
terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Adanya revolusi
bumi menyebabkan terjadinya hal-hal berikut ini:
Akibat Revolusi Bumi
1. Perbedaan lama siang dan malam
Adanya pergantian siang dan malam yang terjadi di belahan Bumi terjadi
akibat rotasi Bumi, yaitu ketika Bumi berputar pada porosnya. Namun lamanya
waktu yang terjadi pada saat siang dan malam merupakan akibat revolusi Bumi,
yang disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan revolusi.
2. Perubahan rasi bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk
pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak
berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat
jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang
yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan
lain-lain. Namun antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak
sangat jauh. Karena revolusi bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang
itu juga bergeser.
3. Adanya gerak semu tahunan Matahari
Gerak semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari
sepanjang tahun. Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Sumbu rotasi tidak
sejajar dengan sumbu revolusi. Sumbu bumi yang miring 23,5 derajat membuat
matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat
berada di utara atau selatan bumi. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak
menerangi bumi bagian utara. Setengahnya lagi, matahari lebih banyak menerangi
bumi bagian selatan.
4. Adanya perubahan musim
Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari
di berbagai wilayah bumi. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan musim. Bumi
bagian utara dan selatan mengalami empat musim yakni musim semua, musim panas,
musim gugur, dan musim dingin. Sementara bumi yang berada di garis khatulistiwa
seperti Indonesia hanya mengalami dua musim yakni musim hujan dan musim
kemarau.
5. Ditetapkannya
kalender masehi
Kalender Masehi
ditentukan berdasarkan kala revolusi Bumi terhadap Matahari. Satu kali revolusi
bumi memerlukan waktu 365¼ hari. Kala revolusi bumi ini digunakan sebagai
patokan penanggalan tahun syamsiah atau masehi.